Pohon beringin tidak di ciptakan supaya dapat menjulang tinggi, melainkan ia dapat mengayomi,pohon jati dengan kesombongan meninggalkan kemapanan ,terbatas pada ketinggianya tidak pernah berfikir asalnya dari mana .
dari wacana di atas kita belajar tentang makhluk ciptaanya, tak selamanya orang yang kaya dengan harta benda dapat memberikan ketenangan dan kebahagiaan orang di sekitarnya, bahkan mungkin saja orang yang mempunyai nasib yang lebih parah dari orang kaya dalam hal ini orang sederhana atau malah orang miskin senantiasa dapat menjadikan dirinya bahagia bagi orang di sekitar.
tetapi tidak itu saja yang melatar belakangi orang tersebut dapat memberikan kebahagiaan. pohon membutuhkan daun supaya dapat membuat suasana teduh. daun yang lebar dan besar bukan jaminan, ada kalanya walau hanya daun yang kecil kalau itu banyak di miliki, rasa tenang, nyaman, dan sejuk mengikuti seiring dengan kerapatanya.
kita jadi manusia tak dapat memastikan. bahwa kekayaan yang kita miliki, ketampanan atau kecantikan, kedudukan, dan lingkungan kita. dapat membuat orang yang memandang menjadi pencerah hati. di sebabkan ia terpatok pada segala harapan dan mimpi.
" orang boleh melihat, tetapi belum tentu hati merasakan. hati boleh merasakan dan pandangan akan melihat lebih jelas lagi. "
pemahaman dalam hati tentang arti hidup ini lebih penting ketimbang kita memahami segala sesuatu karena berdasarkan harta dan benda. ketika seorang mulai mengerti arti dari hidup ini.tak akan ada rasa susah, gelisah, cemburu, iri dan dengki. senantiasa ia akan berjalan bersama dengan pengalaman hidup yang hakiki.
Guru sejati ada pada Tuhan sebagai sang pencipta, ibu dan yang terakhir pada perjalanan hidup yang kita pelajari makna dari semua itu.
keinginan akan nafsu duniawi memporak - porandakan segala kesucian di hati
kebebasan ada bukan karena tak ada aturan
kebebasan ada lebih karena kita ingin terbang tinggi menggapai nilai filosofi, kehidupan adalah perjalanan mencari kebenaran
hanya orang yang mau merenung yang akan menemukan jawaban
dalam canvas putih
ku tuangkan secercah tinta surgawi
tertanam jelas dalam genggaman jiwa

Di tuangkan oleh : Gembelarto.